Wakaf Mushaf Alqur’an Hafalan untuk Para Penjaga Kalamullah di Lumbung Hafiz Nusa Tenggara Barat
Mukjizat terbesar Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam adalah Alquran. Berbeda dengan mukjizat nabi-nabi sebelumnya, Alquran masih bisa kita rasakan keberadaannya ssekarang hingga Hari Akhir kelak. Bahkan Allah Taala yang telah menjanjikan akan menjaga Alquran.
“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Alquran dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya.” (QS. Al-Hijr ayat 9)
Pendapat Imam al-Qurthubi dalam Tafsir al-Qurthubi mengenai maksud ayat di atas bahwasanya Allah Taala akan menjaga Alquran dari segala bentuk dan upaya manusia untuk mengubahnya, baik menambah ataupun mengurangi isi di dalamnya.
Santri membutuhkan Al Qur’an yang layak
Salah satu contoh nyata penjagaan Alquran adalah lahirnya para penghafal Alquran dari generasi ke generasi. Bacaan hingga hurufnya pun masih sama seperti saat pertama kali diturunkan. Untuk menjadi penghafal Alquran bukanlah hal mudah. Butuh perjuangan untuk belajar membaca secara tartil hingga berhasil menghafalkan. Di berbagai penjuru dunia, proses menghafal ini dibimbing para Guru yang mumpuni dalam institusi pendidikan baik formal maupun non formal.
Kegiatan mengaji Santri Putra di Pondok
Di Indonesia tak jauh berbeda. Ribuan pondok pesantren tersebar mengajarkan Alquran. Salah satunya di Nusa Tenggara Barat tercatat memiliki 730 pondok pesantren (katadata.co.id, 06/03/2023). Belum lagi lembaga pendidikan yang tidak terdaftar. Ratusan santri, baik yang mukim dan non mukim belajar membaca sekaligus menghafal Alquran. Para santri ini pasti membutuhkan Alquran sebagai sarana belajar. Mushaf Alquran pun menjadi kebutuhan mendesak mengingat ketahanannya rata-rata 6-12 bulan.
Berdasarkan survey Tim IBK di lapangan terdapat banyak Lembaga Pendidikan Alquran yang membutuhkan Mushaf Alquran Hafalan. Seperti Rumah Quran Al-Mustakim Bima, Taman Pendidikan Alquran (TPA) Al Hamid Kab. Dompu yang diasuh oleh Ustadz Muhtar dan teman-temannya yang membina 80 santri, Taman Pendidikan Alquran (TPA) Nurul Sahban Desa Tolonggeru Kab. Bima yang membina 49 santri di bawah bimbingan Ustadzah Hadijah, serta ratusan lembaga tahfizh lainnya yang berada di wilayah Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu Nusa Tenggara Barat.
Kegiatan mengaji Santri Putri
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda yang artinya, Salah satu amal kebaikan yang pahalanya terus terbawa kepada si mayyit sampai ke alam kuburnya adalah sedekah dan mewariskan (mewakafkan) mushaf Al Qur’an.” (HR. Bukhari)
Insya Allah pada setiap huruf yang mereka baca dan hafalkan dari Mushaf Alquran Hafalan, ada aliran pahala jariyah dari para Wakif. Sisihkan rezeki dari harta terbaik untuk berbagi kebaikan yang membuka peluang beramal jariyah ini.